Posted by : wiwin Wednesday, 3 December 2014



DNS (Domain Name System) atau dalam bahasa Indonesia Sistem Penamaan Domain adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host dan nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer baik di jaringan local maupun internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima email untuk setiap domain. DNS sangatlah penting, karena perangkat keras komputer bekerja dengan alamat IP sedangkan manusia umumnya lebih memilih nama host atau nama domain. Contohnya adalah URL (Universal Resource Locator) dan alamat email.


Sejarah DNS
Pada jaman ARPANET, setiap komputer di jaringan komputer menggunakan file bernama HOSTS.TXT dari SRI (Sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat IP ke sebuah nama. Secara teknis, file ini masih ada. Sebagian besar sistem operasi modern menggunakannya baik secara baku maupun melalui konfigurasi. Kita dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host menjadi sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS. Namun sistem tersebut memiliki keterbatasan, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts.
Dengan berkembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan. Sebuah sistem yang bisa menggantikan sebuah alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubahan tersebut secara dinamis. Inilah DNS. Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983. Spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987. Penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.


Cara kerja DNS
DNS terdiri dari 3 komponen, yaitu :
1.  DNS Resolver : sebuah client yang bekerja di computer pengguna, yang membuat permintaan DNS dari program aplikasi.
2.    Recursive DNS Server : bertugas melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan permintaan dari resolver dan mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut.
3.     Authoritative DNS Server: memberikan jawabanterhadap permintaan dari recursor, baik dalam bentuk sebuah jawaban maupun dalam bentuk delegasi. Misalkan mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya.


Pengertian Beberapa Bagian dari Nama Domain:
Sebuah nama domain terdiri dari dua bagian atau lebih yang secara teknis disebut label, dipisahkan dengan titik.
· Label paling kanan menyatakan top level domain (domain tingkat atas/tinggi). Misalkan alamat www.wikipedia.org memiliki top level domain .org.
· Setiap label di sebelah kirinya menyatakan sebuah subdomain atau subdivisi dari domain yang lebih tinggi. Subdomain menyatakan ketergantungan yang relative bukan absolut. Contoh : wikipedia.org merupakan subdomain dari domain .org dan id.wikipedia.org dapat membentuk subdomain dari domain wikipedia.org (pada prakteknya id.wikipedia.org menyatakan nama host). Secara teori pembagian seperti ini dapat mencapai ke dalam 127 level. Setiap level dapat terbentuk sampai dengan 63 karakter, selama total nama domain tidak melebihi panjang 255 karakter. Tetapi secara praktek beberapa pendaftar nama domain (domain name registry) memiliki batas yang lebih sedikit.
· Terakhir, bagian yang paling kiri dari nama domain. Biasanya menyatakan nama host. Sisa dari nama domain menyatakan cara untuk membangun jalur logis untuk informasiyang dibutuhkan. Nama host adalah nama tujuan sebenarnya dari nama sistem yang dicari alamat IP-nya. Contoh : nama domain www.wikipedia.org memiliki nama host www.


Contoh Teori dari Recursive DNS :
Sebuah contoh mungkin menjelaskan proses ini. Andaikan ada aplikasi yang memerlukan  pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. aplikasi tersebut bertanya kepada DNS recursor local.
  • Sebelum proses dimulai, recursor harus mengetahui terlebih dahulu di mana dapat menemukan root namesarver. Administrator dari recursive DNS server secara manual mengatur dan melakukan update secara berkala sebuah file dengan nama root hints zone yang menyatakan alamat-alamat IP dari para server tersebut  
  • Proses dimulai dari recursor yang bertanya kepada para root server tersebut. Misalkan server dengan alamat IP 192.41.0.4. Pertanyaan apakah alamat IP dari www.wikipedia.org?
  • Root server menjawab dengan sebuah delegasi “Saya tidak tahu alamat IP dari www.wikipedia.org, tapi saya tahu bahwa server DNS  di 204.74.112.1 memiliki informasi tentang domain .org
  • Recursor DNS lokal kemudian bertanya kepada server DNS (yaitu 204.74.112.1) pertanyaan yang sama seperti yang diberikan oleh root server “Apa alamat IP dari www.wikipedia.org?” Umumnya akan didapatkan jawaban yang sejenis, “Saya tidak tahu alamat dari www.wikipedia.org, tetapi saya tahu bahwa alamat server 207.142.131.234 memiliki informasi dari wikipedia.org”
  • Akhirnya pertanyaan beralih kepada DNS server ketiga (207.142.131.234) yang menjawab dengan alamat IP yang dibutuhkan.


Aplikasi yang digunakan untuk membangun DNS server adalah bind9 (pada Linux). Cara menginstall bind9 pada Linux akan dijelaskan pada postingan berikutnya : Konfigurasi DNS Server.

{ 4 comments... read them below or Comment }

- Copyright © NewBie Note - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -