Posted by : wiwin Friday 23 January 2015



Cisco IOS mempunyai penerjemah perintah (command interpreter)  yang disebut EXEC. Penerjemah perintah ini menerima perintah yang diketik oleh pemakai dan mengeksekusi perintah tersebut. EXEC dibagi atas beberapa tingkatan-tingkatan akses berdasar kegunaannya. Yaitu :

1.      User EXEC Mode
Merupakan tingkatan pertama yang dimasuki setelah berhubungan dengan router dan menekan tombol enter. Ditandai oleh Router>. Tingkat ini hanya dipakai untuk kegunaan yang sangat terbatas. Beberapa perintah yang dipakai pada User EXEC Mode, antara lain :
-          Clear : untuk mereset suatu fungsi
-          Enable : untuk akses dari tingkar User EXEC Mode ke Priveledge EXEC Mode
-          Disable : untuk kembali dari tingkat Priveledge EXEC Mode ke User EXEC Mode.
-          Login : untuk login sebagai seorang pengguna
-          Logout : untuk keluar dari EXEC mode.

2.      Priveledge EXEC Mode
Ditandai dengan Router#. Untuk masuk ke mode ini terlebih dahulu harus mengetikan perintah enable pada User EXEC Mode. Pada tingkat Priveledge EXEC Mode ini, konfigurasi-konfigurasi router dapat diperiksa dan juga bisa masuk ke Global Configuration Mode dari mode ini.
Perintah-perintah yang dapat dijalankan di mode ini adalah semua perintah yang dijalankan di User EXEC Mode dan ditambah dengan perintah-perintah lain, seperti berikut :
-          Clock : untuk menset waktu dan tanggal router
Router#clock set
Contoh :
Router#clock set 12:30:45 17 Agustus 2015

-          Configure : untuk masuk ke Global Configuration Mode
Router#configure terminal --> untuk masuk ke Global Configuration Mode
Router#configure memory --> untuk menkonfigurasi NVRAM
Router#configure net --> untuk mengkonfigurasi TFTP server

-          Send : untuk mengirim kabar kepada user lain

-          Show : untuk menampilkan informasi tentang router, juga bisa digunakan untuk melacak kesalahan.


-          Erase : perintah untuk menghapus
Router#erase startup  --> untuk menghapus konfigurasi startup yang disimpan di NVRAM.

-          Write : untuk menyimpan/menulis suatu file ke memori NVRAM untuk Cisco IOS versi lama 10.3 dan sebelumnya.
Router#write mem --> untuk mengkopi konfigurasi running ke NVRAM untuk perubahan permanen, sama dengan perintah copy running-config startup-config

-          Ping : untuk mengirim echo message yang digunakan untuk memeriksa hubungan jaringan.
Router#ping
Contoh :
Router#ping 192.168.1.10

Beberapa tanda pengembalian saat perintah ping ini dieksekusi, yaitu sebagai berikut :

Tanda pengembalian
Arti
!!!!!
Hubungan sukses
…..
Time out
U
Tujuan tak tercapai
C
Paket mengalami kemacetan

-          telnet : untuk mengadakan hubungan jarak jauh/remote dengan sarana telnet

-          trace : untuk memeriksa router ke tujuan/destination.

3.      Global Configuration Mode
Ditandai dengan Router(config)#. Untuk masuk ke mode ini, terlebih dahulu harus mengetikan configure terminal pada Priviledge EXEC Mode. Perintah-perintah pada mode ini pada umumnya digunakan untuk mengubah konfigurasi router secara global :
-          Banner : untuk membuat banner setelah logon ke router
Router(config)#banner motd #Selamat Datang Admin…#

Motd adalah singkatan Message Of ToDay (pesan hari ini) yang ingin ditampilkan jika seorang pemakai mengadakan akses ke sistem router melalui consle port maupun telnet. Jika ingin menghapus banner motd maka gunakan perintah :
Router(config)#no banner motd

-          Hostname : untuk memberi atau merubah nama router

-          IP host : untuk memberi nama dari IP address interface suatu router. Nama alias ini bisa digunakan untuk mengganti IP address.
Router(config)#ip host LabSaya 192.168.1.10
Jadi nama LabSaya diberikan untuk IP address 192.168.1.10

-          Boot : untuk mengatur atau memilih suatu IOS image pada saat boot pada router. Router dapat di boot dengan IOS yang disimpan di ROM,  FLASH atau TFTP dengan perintah sebagai berikut:
Router(config)#Boot system ROM --> untuk boot dari ROM
Router(config)#Boot system FLASH --> untuk boot dari FLASH
Router(config)#Boot system tftp à untuk boot lewat jaringan tftp, di mana nama IOS file dan IP Address dari TFTP dibutuhkan.

-          Config-register : perintah untuk menentukan dari mana sistem boot secara otomatis.

-          Copy : untuk menggandakan file atau konfigurasi RAM, NVRAM dan TFTP. Juga bisa digunakan untuk menkopi suatu IOS image.


-          Username : untuk membuat user dan password baru untuk pemakai.
Router(config)#username password

-          Password : untuk membuat password agar menjaga keamanan akses ke sistem router. Untuk menjaga keamanan sistem, Cisco IOS mempunyai 5 macam password, yaitu Enable Secret, Enable Password, Console Password, Auxiliary password, dan VTY password. Untuk cara penggunaan kelima macam password ini, akan ane jelaskan pada postingan berikutnya.

4.      Interface Configuration Mode
Merupakan suatu mode yang digunakan untuk mengkonfigurasi suatu interface tertentu. Interface adalah perintah yang digunakan untuk masuk ke Interface Configuration Mode. Ditandai dengan Router(config-if)#. Misal kita ingin mengkonfigurasi interface serial0, maka perintah yang kita ketikan dari Global Configuration Mode adalah sebagai berikut :
Router(config)#interface serial0/0

Jika peralatan Cisco bertipe modular, maka interface peralatan tersebut biasanya terdiri atas beberapa interface card atau slot dengan sejumlah port-port untuk setiap card. Biasanya ditulis dengan notasi slot/port. Misalnya yang dimaksud dengan interface serial3/0 adalah serial card 3, port 0.
Jika peralatan menggunakan card yang disebut Versatile Interface Processor (VIP) Card, seperti pada Cisco Router 7000 series, interface peralatan tersebut biasanya mempunyai sejumlah port-port. Notasi penulisannya adalah slot/adaptor-port/portg. Misalnya, yang dimaksud dengan interface Ethernet 3/0/1 adalah Ethernet card 3, adaptor port 0, port 1.
Di dalam Interface Configuration Mode ini, perintah-perintah yang digunakan untuk mengkonfigurasi interface adalah sebagai berikut :
-          IP Address : digunakan jika akan memberikan IP Address ke suatu interface tertentu. Contoh di bawah ini, memberikan IP address 192.168.1.10 dengan subnetmask 255.255.255.0 ke serial0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.10 255.255.255.0

-          Encapsulation : berguna jika ingin menerapkan suatu jenis protokol WAN. Contohnya poin-to-point protocol ke suatu interface, misalnya interface serial0, maka setelah masuk ke interface configuration mode, kemudian mengetik perintah encapsulation atau encap seperti berikut :
Router(config-if)#encapsulation ppp

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © NewBie Note - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -