Posted by : wiwin Thursday 26 July 2012


             

            Albert Einstein adalah orang keturunan Yahudi yang lahir di Ulm Wurttemberg, Jerman. Kota itu terletak di sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Ayahnya bernama Hermann Einstein, berprofesi sebagai penjual ranjang bulu yang kemudian beralih ke elektrokimia. Sedangkan, ibunya bernama Pauline. Orang tua Einstein menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt.
Ketika berumur lima tahun, ayahnya menunjukan kompas kepada Einstein. Ketika itu, Einstein dapat menyadari sesuatu di ruang yang “kosong” tersebut beraksi terhadap jarum kompas. Ketika kesadaranya ini diketahui oleh ibunya, ia menangkap pengalaman anaknya sebagai peristiwa yang paling menggugah dalam hidupnya.
Pengalaman tersebut ternyata dipengaruhi oleh hobi Einstein dalam membuat mekanika. Tetapi, meskipun ia membuat model dan alat mesin sebagai hobi, ia dianggap sebagai pelajar yang lambat. Mengapa demikian? Guru-gurunya memprediksikan keterlambatan Einstein disebabkan oleh dyslexia (sifat pemalu), atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya. Pendapat lainnya, yang berkembang belakangan ini, tentang perkembangan metalnya adalah ia menderita sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme.
Walaupun mengalami keterlambatan, tetapi Einstein justru mampu berpikir secara mendalam tentang ruang dan waktu. Kemudian hasil renungannya tersebut berusaha dikomunikasikan dengan anak-anak yang lain. Berawal dari sinilah, ia mampu mengembangkan kepandaiannya.
Einstein mulai belajar matematika pada usia dua belas tahun. Ketika itu, ada gossip bahwa Einstein gagal dalam matematika pada jenjang sekolah dasar. Sesungguhnya yang terjadi tidak demikian, pergantian system penilaian di sekolahnya itulah yang membuat Einstein bingung. Inilah yang kemudian membuat Einstein digosipkan tidak naik kelas. Untungnya, kedua pamanya terus mendukung ketertarikannya terhadap dunia intelektual pada masa akhir kanak-kanaknya. Dan, pada masa awal remaja, mereka mulai memberikan buku tentang sains dan matematika.
Pada tahun 1894, dikarenakan kegagalan bisnis elektrokimia, ayahnya pindah dari Munich ke Pavia, Italia (dekat kota Milan). Tetapi, Einstein tidak langsung mengikuti ayahnya dan tetap tinggal untuk menyelesaikan sekolah, menyelesaikan satu semester sebelum bergabung kembali dengan keluarganya di Pavia.
Ketika pindah ke Pavia, Jerman, ia dikirim ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolah menengah oleh kedua orang tuanya. Kemudian ia masuk ke Eidgenossische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich).
Eistein berhasil meraih gelar diploma pada tahun 1896. Kemudian, ia mendaftarkan diri di Eidgenossische Technische Hochschule. Tetapi, ia selalu menemui kegagalan meski sudah beberapa kali mencoba. Pada tahun berikutnya, ia melepas kewarganegaraan Wurttemberg dan memilih untuk tidak berkewarganegaraan mana pun.
Pada tahun 1898, Einstein bertemu dengan Mileva Maric, seorang wanita ahli matematika asal Serbia, dan jatuh cinta kepadanya. Einstein menikahi Mileva pada 6 Januari 1903. Dari hasil pernikahannya dengan Mileva lahirlah anak pertama mereka pada tanggal 14 Mei 1904, yang kemudian mereka beri nama Hans Albert Einstein.

Pada 1904, Einstein menjadi pegawai tetap di Kantor Paten Swiss. Dan pada tahun 1905, ia mendapatkan gelar doctor dari Universitas Zurich setelah menyerahkan tesisnya yang berjudul Eine neue Bestimmung der Molekuldimensionen (On a new determination of molecular dimensions).
Pada saat kelulusanya, Einstein tidak mendapatkan pekerjaan mengajar sebagaimana yang diharapkan. Sebab, sifatnya yang terlalu terburu-buru sering membuat marah profesornya. Ayah dari seorang teman kelas menolongnya mendapatkan pekerjaan sebagai asisten teknik pemeriksa di kantor Paten Swiss pada tahun 1902. di sana, Einstein bertugas untuk menilai aplikasi paten penemu untuk alat yang memerlukan pengetahuan fisika. Ia juga belajar menyadari pentingnya aplikasi disbanding dengan penjelasn yang buruk, dan ia belajar dari sang direktur tentang “bagaimana menjelaskan dirinya secara benar”.
Pada tahun1900, Einstein diberi mandat untuk mengajar oleh Eidgenossische Technische Hochschule dan diterima sebagai warga Negara Swiss pada 1901. Selama masa itu, Einstein mendiskusikan ketertarikannya terhadap sains kepada teman-teman dekatnya, termasuk Mileva.
Ketika itu ia menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern. Meski begitu, ia tidak mendapatkan banyak kolega dalam sains yang bias ia ajak untuk mendiskusikan teorinya. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga tesis itu (tentang gerak Brownian , efek foto elektrik, dan relativitas khusus) pantas mendapatkan penghargaan Nobel. Namun demikian, hanya tesis tentang efek foto elektrik yang mendapatkan penghargaan tersebut.
Pada tahun 1905 di artikel pertamanya yang berjudul On the Motion – Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat – of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid, ia menulis banyak hal yang mecakup penelitian tentang gerak Brownian, Einstein menggunakan teori kinetik cairan yang pada saat itu kontroversial. Ia menetapkan bahwa fenomena yang masih kurang mendapatkan penjelasan memuaskan setelah lewat beberapa decade sejak pertama kali diamati memberikan bukti empiris (atas dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom. Ia juga meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika yang pada saat itu juga controversial.
Sebelum munculnya tesis Einstein tersebut, atom dikenal sebagai konsep yang berguna. Tetapi, fisikawan dan kimiawan berdebat dengan sengit apakah atom itu benar-benar suatu benda yang nyata atau bukan. Diskusi statistik Einstein tentang kelakuan atom memberikan sebuah cara untuk menghitung atom hanya dengan melihat melalui mikroskop biasa. Wilhelm Ostwald, seorang pemimpin sekolah anti-atom, kemudian memberi tahu Arnold Sommerfeld bahwa ia telah berkonversi kepada penjelasan komplet dari Einstein tentang gerakan Brown.
Ini adalah sebuah ironi, bukan hanya karena Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapi juga karena efek foto elektrik adalah sebuah fenomena kuantum. Yang membuat tesisnya luar biasa adalah, dalam setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika dan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade.



Cara Belajar Albert Einstein
           
Sejak kecil Einstein dikenal sebagai anak yang sukamelamun atau mengkhayal. Apa yang sering menjadi bahan lamunan Einstein baru diketahui setelah ia dewasa. Ia sering membayangkan dirinya duduk di atas cahaya, kemudian melesat dengan kecepatan setara dengan kecepatan cahaya. Pada titik itu, ia membayangkan bahwa dirinya hancur. Sebab, benda apapun yang melesat dengan kecepatan setara dengan kecepatan cahaya akan hancur. Lamunan inilah yang dikemudian hari melahirkan teori relativitas yang sangat teerkenal itu. Berawal dari lamunan atau visualisasi itu, pemikiran Einstein sanggup melahirkan ide besar berupa teori relativitas yang sekarang menjadi pijakan dasar bagi teori fisika modern.
Di bandingkan hafalan Einstein lebih senang dengan pemahaman. Sebab, cara berbicara Einstein pada masa kecil tidak begitu menarik, sehingga jika harus menghafal sangat sulit mengucapkannya berulang kali. Hal ini dikarenakan dalam menghafal selalu melibatkan ucapan yang terus berulang-ulang. Inilah sebabnya, mengapa ia lebih suka belajar dengan cara memahami daripada menghafal.
Einstein pernah diperiksakan ke dokter oleh kedua orang tuanya mengenai kondisinya yang agak sulit bicara. Tetapi, hasilnya tidak membawa perubahan. Justru hal ini berakibatlebih lanjut yaitu dikeluarkan dari sekolah.karena kelemahan dalam hal bertutu kata tersebut. Tentu saja, ia memberontak kepada sekolah yang mengusirnya dan menganggapnya sebagai anak yang sangat bodoh.
Walaupun Einstein lemah dalam hal berbahasa, tetapi ia mempunyai keunggulan dalam halnumerika atau matematika. Ia sangat senang dengan pelajaran yang satu ini. Hal ini dapat dilihat dalam sejarahnya yang tidak pernah gagal dalam pelajaran matematika. Bahkan sebelum berumur lima belas tahun, ia telah menguasai kalkulus diferensial dan integral yang dipelajarinya secara mandiri/otodidak. Saat di sekolah dasar ia berada di atas kemampuan rata-rata kelasnya. Lebih dari itu, ia memiliki kegemaran untuk memecahkan masalah rumit dalam aritmatika terapan. Terlebih lagi, ketika hal ini didukung oleh orang tuanya dalam hal pelajaran matematika. Sebagai bentuk dukungan, orang tuanya membelikan buku-buku teks sehingga ia bisa menguasai pelajaran angka-angka selama liburan musim panas.
Walaupun demikian, hal itu bukan semata-mata karena Einstein berbakat dalam hal matematika. Tetapi, masih banyak unsur yang menopang prestasinya di bidang tersebut. Salah satunya adalah faktor kesenangan. Artinya, siapa pun yang menyenangi sesuatu, maka ia akan mengejar sesuatu yang disenanginya tersebut sampai mendapatkannya.


" Apabila kita menguasai (teknologi) informasi maka kita akan menguasai dunia (masa depan)", Albert Einstein

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © NewBie Note - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -