- Back to Home »
- Linux »
- Daftar Direktori Linux
Posted by : wiwin
Monday, 31 December 2012
dalam postingan kali ini ane bakal ngeshare sedikit tentang susunan
directory Linux nih. Disimak baik-baik yah!
:)
Berbeda dengan sistem operasi Windows yang file systemnya ditentukan oleh
kondisi partisi dan harddisk.
Susunan directory yang terdapat pada Linux tersusun ke dalam hirarki tunggal. Bentuk drive di Windows merupakan representasi suatu partisi, contohnya drive C, yang biasa digunakan untuk menyimpan program files. Drive A, yang merupakan drive floppy. Linux tidak mengenal konsep drive seperti halnya Windows. Berbagai macam bentuk drive dapat dimount ke dalam suatu direktori yang terdapat dalam struktur direktori Linux. Jika di Windows kita harus mengetikan D:\Folder\tempat\menyimpan\file.txt untuk menujukan lokasi tempat kita menyimpan file. Sedangkan di Linux kita cukup mengetikan /Folder/tempat/menyimpan/file.txt. Apakah perbedaannya? Yupz! dapat kita lihat pada penggunaan simbol / (slash) pada Linux, sedangkan di Windows memakai simbol \ (backslashes). Nama drive (C; D; E; dan lain lain) tidak berlaku di Linux.
Susunan directory yang terdapat pada Linux tersusun ke dalam hirarki tunggal. Bentuk drive di Windows merupakan representasi suatu partisi, contohnya drive C, yang biasa digunakan untuk menyimpan program files. Drive A, yang merupakan drive floppy. Linux tidak mengenal konsep drive seperti halnya Windows. Berbagai macam bentuk drive dapat dimount ke dalam suatu direktori yang terdapat dalam struktur direktori Linux. Jika di Windows kita harus mengetikan D:\Folder\tempat\menyimpan\file.txt untuk menujukan lokasi tempat kita menyimpan file. Sedangkan di Linux kita cukup mengetikan /Folder/tempat/menyimpan/file.txt. Apakah perbedaannya? Yupz! dapat kita lihat pada penggunaan simbol / (slash) pada Linux, sedangkan di Windows memakai simbol \ (backslashes). Nama drive (C; D; E; dan lain lain) tidak berlaku di Linux.
Pada saat komputer booting, 'partisi root' akan di mount di “/” dan
seluruh file, direktori direktori dan device akan dimount di bagian bawah /.
Penamaan file dan direktori di Linux berjenis case-sensitive, yaitu
huruf besar dan kecil merupakan karakter yang berbeda. Contohnya,
/Folder/tempat/file.txt berbeda dengan /folder/Tempat/file.TXT. Struktur
direktori Linux mengikuti standar Filesystem Hierarchy Structure (FHS) yang
dipegang oleh Free Standard Group, walaupun kebanyakan distribusi memodifikasi
standar tersebut.
Berikut ini merupakan susunan dan definisi direktori pada Linux :
- / (root)
Secara umum struktur direktori Linux
diawali dengan root atau yang sering disebut sebagai filesystem-nya biasanya dilambangkan dengan symbol / yang merupakan root atau akar dari
seluruh direktori global. Partisi tempat meletakan / (root system), yang akan
menjadi direktori system atau partisi pokok.
- /boot
Direktori /boot
menyimpan beberapa file boot loader, diantaranya GRUB atau LILO (Linux Loader).
Kernel, initrd dan system.map juga terletak di dalam/boot. Jika system yang
digunakan menggunakan partisi LVM ataupun partisi dalam jaringan, maka ada
baiknya apabila dibuatkan partisi kecil tersendiri untuk meletakan /boot dalam
harddisk dengan filesystem konvensional. Pada umumnya /boot tersebut sangat
jarang sekali berubah isinya, kecuali jika memang kamu sendiri yang merubah
settingan kernel.
- /sys
Berisi informasi yang berkaitan dengan
kernel, device dan firmware. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap
sebagai kependekan dari kata “system”.
- /sbin
Berisi file-file biner yang memiliki
esensi sebagai pengendali system. File biner, atau bisa dianggap sebagai
aplikasi system, jika dioperasikan secara tidak tepat dapat berpotensi merusak.
Untuk memudahka mengingat maka direktori ini dianggap kependekan dari kata
“super binary”.
- /bin
Berisi file-file binary atau aplikasi
yang lebih umum dan dapat digunakan oleh semua user. Untuk memudahkan
mengingat, maka direktori ini dianggap sebagai kependekan dari kata “binary”.
- /lib
Berisi file
library atau pustaka dari semua aplikasi binary yang tersimpan dalam direktori
/sbin dan /bin. Direktori ini juga menyimpan berbagai macam
library yang digunakan oleh aplikasi lain.konsep penggunaan library secara
bersamaan ini dapat menghemat ukuran aplikasi di Linux. Untuk memudahkan
mengingat, maka direktori ini dianggap sebagai kependekan dari kata “library”.
- /dev
Merupakan pseudo filesystem atau direktori yang
sebenarnya tidak berisi file. Isi dari /dev ini berkaitan dengan semua
perangkat yang terdapat pada system. Sebagai contoh, untuk informasi port
serial, port printer, dapat diberlakukan seperti membaca file. Partisi dalam
harddisk disebut dengan /dev/sda7 apabila perangkat serial terletak di
/dev/tty01. Untuk memudahkan mengingat maka direktori ini dianggap sebagai
kependekan dari kata ”device”.
- /etc
Direktori /etc
berisi file-file konfigurasi system. Mayoritas aplikasi dan layanan
konfigurasinya tersimpan di direktori /etc, termasuk diantaranya /etc/hosts,
/etc/ resolv.conf dan lain-lain. Direktori /etc/init.d menyimpan
konfigurasi bagaimana sebuah layanan dijalankan. Direktori /etc/rc*.d menyimpan
konfigurasi untuk menentukan service yang dijalankan setiap sesi init.
- /home
Semua
direktori home pengguna tersimpan di
direktori ini dengan nama user masing-masing sebagai pengelompokannya. Untuk
beberapa siste Linux yang dispesifikasikan untuk server, direktori pengguna
masih dikelompokan lagi menjadi /home/users. Direktori /home/nama-user
menyimpan konfigurasi spesifik terhadap user tersebut. Oleh Karena itu, berbeda
user, walaupun berada di system yang sama bisa mendapat lingkungan dan tampilan
yang berbeda. Direktori /home merupakan direktori yang paling dekat
dengan user karena direktori ini bisa berisi dari dokumen pekerjaan hingga
semua file hiburan, seperti mp3 dan film, termasuk file foto. Oleh Karen itu,
direktori /home ditempatkan pada partisi terpisah untuk membatasi agar
semua file pengguna tidak endesak file system. Hal ini dapat menahan semua file
yang disimpan user hingga total ukuran tertentu tanpa mengganggu ruang gerak
system. Direktori /media
digunakan untuk menyimpan seluruh direktori mount point. CD-ROM, DVD, flashdisk, bahkan floppy disk juga akan
di-mount di sini. Pada beberapa distro Linux sudah menyediakan fasilitas untuk
menampilkan seluruh device yang di-mount ke dalam desktop, jadi kita tidak
perlu menu direktori /media untuk dapat mengakses data flashdisk, tetapi
cukup melihatnya ke bagian desktop dan masuk ke dalam direktori baru. Pada
umumnya, untuk workstation yang terintegrasi dengan jaringan, proses mounting
storage network juga diletakan di /media. Dengan system pengelompokan
demikian, maka kita akan mudah mengenali bahwa semua yang berada dalam
direktori /media merupakan media penyimpanan.
- /mnt
Kernel 2.4.x masih umum
digunakan Linux untuk tempat mengupulkan mount point yang berada di direktori /mnt. Kini, system berbasis kernel
2.6.x ke atas sudah menggunakan direktori /media
sehingga /mnt seringkali menjadi kosong.
/mnt bisa juga dijadikan sebagai
mount point dalam keadaan system rescue atau
troubleshooting. Untuk memudahkan
mengingat, maka direktori ini dianggap kependekan dari kata “mount”.
- /opt
Direktori /opt kini telah jarang digunakan. Beberapa paket software terpisah
menggunaka direktori untuk menyimpan paket yang menuju ke lokasi tertentu.
Untuk memudahkan mengingat, maka direktori ini dianggap sebagai kependekan dari
kata “optional”.
- /usr
Sebuah
subhirarki dari root filesistem disimpan
di direktori /usr. Dalam direktori /usr tersimpan aplikasi dan
utility yang spesifik dengan user. Jika kita melihat isi direktori tersebut,
maka kita juga akan menemukan direktori yang mirip dengan di /, yaitu bin,
sbin dan lib. Aplikasi dan library yang terletak pada /usr
tidak terlalu kritikal untuk system. Dengan kata lain direktori ini merupakan
tempat bagi user untuk menginstal aplikasi non-official dari distro, misalnya
menginstal melalui tarball, atau paket yang dibuat sendiri. Jika pengguna
temasuk orang yang sering menambahkan aplikasi sendiri selain bawaan paket yang
disediakan untuk distro tersebut, maka direktori /usr sudah dipastikan
akan cepat sekali membengkak. Disarankan bagi kamu untuk menempatkan direktori
ini dalam partisi terpisah. Untuk aplikasi yang bisa langsung dijalankan, maka
system Linux akan membaca secara bersamaan file yang terdapat di direktori /bin
dan /usr/bin, demikian halnya untuk /sbin dan /usr/sbin.
Untuk memudahkan mengingat maka direktori ini dianggap kependekan dari kata
“user”.
- /usr/share
Merupakan tempat di dalam /usr yang digunakan untuk menyimpan
semua data yang bisa dibagikan dan tidak terikat dengan platform, misalnya
wallpaper, fonts, sound theme yang bisa dan boleh digunakan oleh semua user,
diletakan di dalam /usr/share.
- /usr/doc
Direktori ini merupakan tempat untuk
menyimpan dokumentasi dan catatan yang berkaitan dengan aplikasi. Apabila
aplikasi third-partyyang digunakan
merupakan aplikasi yang dikembangkan dengan baik, maka tentunya menyediakan
file dokumentasi yang dapat dibaca di dalam /usr/doc.
- /usr/src
Direktori ini merupakan tempat
penyimpanan source code dari aplikasi
sistem. Pada umumnya, source code
dari kernel Linux tersimpan di sini. Source
code tersebut sangat bermanfaat untuk melakukan kompilasi ulang atau melakukan optimasi di tingkat kernel
dengan dasar kernel sebelumnya.
- /usr/include
Direktori /usr/include
menyimpan seluruh file header dari compiler C, yang mendefinisikan struktur dan
konstanta yang dibutuhkan untuk membangun sebuah aplikasi standar. Direktori
pada /usr/include tersimpan header untuk compiler C++.
- /usr/X11R6
Direktori ini
menyimpan system X-Window dan hal terkait lainnya. Subdirectories di bawah /usr/X11R6
menyimpan binary X itu sendiri, serta dokumentasi, file header, config.icon,
sounf, dan sebagainya, yang berkaitan dengan grafis.
- /usr/local
Direktori ini
menyimpan aplikasi yang terinstal dan file yang digunakan di local machine.
Jika computer yang digunakan merupakan bagian dari sebuah jaringan besar,
dengan lokasi direktori /usr terletak di computer yang berbeda dan
dibagikan ke dalam jaringan untuk di-mount ke dalam /usr maka direktori /usr/localakan
berisi file yang hanya digunakan local machine. Hal tersebut bukan berarti
menggambarkan bahwa /usr/ local menjadi tidak berguna, namun karena pada
umumnya komputer tidak memanfaatkan bentuk jaringan seperti demikian. Jika kamu
menemukan aplikasi menarik, namun secara official tidak tersedia dan bukan
bagian dari distro yang digunakan, maka hendaknya anda menginstalnya ke /usr/local.
Sebagai contoh jika pada umumnya aplikasi tambahan akan tersimpan di /usr/bin
maka aplikasi tambahan yang sifatnya lebih custom hendaknya disimpan di /usr/local/bin.caa
tersebut diyakini dapat menghindari kebingungan penggunaan jenis aplikasi yang
tersedia serrta menjaga system agar tetap bersih dan rapi.
- /root
Direktori ini
merupakan direktori home untuk superuser
(root). Jangan bingung dengan direktori root (/) karena memilik
fungsi berbeda, meskipun caa menyebutnya sama.
- /var
Direktori /var
merupakan direktori yang berkarakter sangat dinamis jika digunakan dalam
server. Kamu disarankan aga meletakan direktori /var di direktori
terpisah karena direktori ini sangat membengkak dengan cepat. Selain itu, hal
ini juga berfungsi untuk mencegah internal fragmentasi dan proses pencarian
file tidak terlalu jauh hanya seputar cylinder tersebut. Untuk memudahkan
mengingat, maka direktori ini dianggap sebagai kependekan dari kata
“veriative”.
- /var/log
Direktori ini merupakan tempat
penyimpanan berbagai log atau catatan yag berkaitan dengan system. Isi /var/log ini terus terupdate selama
system berjalan. Oleh karena itu, /var/log
merupakan alasan dan penyebab utama membengkaknya direktori /var tetapi jika tidak disiapkan ruang
tersendiri, maka ukuran log tersebut dapat memakan ruang kosong pada system.
Direktori /var/log tersebut
disarankan agar menjadi tujuan utama apabila terjadi ketidakberesan pada
sistem. Kelebihan system Linux adalah sistem peringatan error secara detail
saat terjadi error pada sistem, misalnya pada webserver, /var/log/httpd/access.log akan mencatat pengaksesan web dan alamat
tujuan akses tersebut dengan kecepatan update data yang luar biasa, termasuk
ketika dalam keadaan banyak pengunjung. Contoh lain dapat kamu perhatikan pada
direktori /var/log/syslog yang
menyimpan log berkaitan dengan sistem. Direktori tersebut dapat mengenali
flashdisk yang kita masukan melalui auto-amount
yang dapat memberikan pesan yang ain. Kita juga bisa melihat apakah rule crontab yang kita buat dapat
berjalan sesuai dengan waktunya atau tidak. Setiap keadaan sistem yang tercatat
di direktori tersebut berpengaruh terhadap pembengkakan direktori tersebut.
- /var/mail
Direktori dugunakan untuk menyimpan
email yang masuk dan keluar. Direktori /var/mail
ini akan sangat terasa fungsiya jika kamu membuat mail server menggunakan postfix, sendmail atau qmail. Pada dasarnya kita juga dapat
mengirim email tanpa menggunakan mailserver tersebut, namun lingkup mesin dan
user telah menjadi batasan kita melakukan hal tersebut. Kamu tentunya tidak
menginginkan aktivitas kirim mengirim email hanya dapat kamu lakukan sendiri
tanpa kehadiran orang lain yang berinteraksi dengan kamu; hal yang aneh. Oleh
karena itu, maka perlu dibuatkan mail server yang sesungguhnya agar aktivitas
kirim mengirim email dapat sebaik yang tersedia di mail.yahoo.com. direktori /var/mail
merupakan penyebab kedua yang membuat direktori /var dapat membengkak lebih parah. Aktivitas dan lalu lintas
pengiriman email yang tinggi, serta file attachment berukuran besar telah
menyebabkan /var/mail menjadi pelaku
utama atas membengkaknya direktori /var.
Penyimpanan direktori /var dengan
partisi tersendiri hanya dapat menyebabkan mailserver
menjadi macet ketika direktori /var habis
total, tanpa mengganggu system Linux-masih dapat berjalan dengan nyaman untuk
mengatasi kekacauan di /var.
menetapkan quota di mailserver juga merupakan salah satu cara yang dapat kita
lakukan agar direktori /var tidak
segera penuh.
- /var/spool
Direktori var/spool
digunakan untuk menyimpan semua file spooling
atau yang sedang mengantri untuk diproses. Pada umumnya operasi pada direktori
ini adalah operasi printing. Apabila disain Linux difungsikan sebagai printer
server, atau sharing printer, maka kamu harus selalu memperhatikan direktori
ini apabila penggunanya banyak.
- /var/run
Direktori ini
menyimpan PID (Process ID) dari semua layanan yang berjalan. PID yang
tercatat pada direktori /var/run akan digunakan oleh script di dalam /etc/init.d/*
untuk mengendalikan layanan yang tersedia pada Linux.
- /proc
Direktori /proc
jua merupakan pseudo filesystem yang
mirip dengan /dev. Bedanya /proc hanya berkaitan dengan system,
tidak pada device. Jika melakukan pengecekan ukuran penggunaan space, jangan
terkecoh dengan direktori /proc yang tercatat menunjukan memakan space yang
sangat besar. Segala macam space yang tertulis sama sekali tidak terdapat di
media penyimpanan harddisk. Jadi direktori /proc sebenarnya tidak ada
hanya mengandung informasi dari sistem. Akan tetapi jika kita mengubah isi
informasi dari beberapa file /proc maka hal tersebut juga dapat mengubah kinerja
sistem. Jangan takut apabila sistem berubah menjadi aneh ketika kamu mengubah
isi /proc. Selama perubahan isi haya dilakukan menggunakan echo maka isi /proc akan kembali
seperti semula ketika kamu me-restart sistem.
- /tmp
Direktori
ini merupakan file sistem yang menyimpan seluruh file sementara. Beberapa
distro dapat membersihkan isi /tmp
secara otomatis saat proses reboot. Direktori /tmp memiliki mode terbuka sehingga mudah untuk ditulis oleh siapa
saja. Direktori /var/tmp juga
digunakan untuk menyimpan file sementara. Jika /tmp dapat membersihkan diri pada proses reboot, maka /var/tmp tidak akan dibersihkan saat
system reboot. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan
dari kata “temporary”.
- /lost+found
Direktori
ini merupakan tempat yang digunakan Linux untuk menyimpan semua file yang
berhasil di-recover saat terjadi crash pada sistem. Mungkin saja, kamu dapat
menemuka kembali file yag hilang di direktori ini.